Banjarmasin – Dalam rangka Pertamuan Refreshing Tim Gerak Cepat (TGC) pengendalian kedaruratan kesehatan masyarakat di pelabuhan dan bandara KKP Kelas II Banjarmasin mengundang 31 instansi dengan keseluruhan peserta yang akan hadir berjumlah 60 orang bertempat di aula KKP Kelas II Banjarmasin pada Senin (15/08/2022). KKP Kelas II Banjarmasin menghadirkan 3 orang narasumber yakni Ibu dr. Chita Septiawati, MKM dari Direktorat Surveilens dan Kekarantinaan Kesehatan Kementeri Kesehatan, Bapak dr. Darmawali Handoko, M.Epid selaku Kepala KKP Kelas II Banjarmasin, dan Bapak Syahriani, SKM, M.Kes dari Dinkes Provinsi Kalimantan Selatan selaku Kabid P2P.
Dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan Pertemuan Refreshing Tim Gerak Cepat (TGC) Bambang Priyanto, SKM, M. Epid selaku Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin mengemukakan bahwa kegiatan ini merupakan refreshing atas tim gerak cepat dalam pengendalian penyakit. Kerjasama lintas sektoral bukan hanya tanggung jawab dari pihak kesehatan apalagi pintu masuk negara yang utama masuk keluarga penyakit antar wilayah perlu menjadi perhatian bagi pemangku kepentingan di pelabuhan dan bandara dan harus dilaksanakan secara tepat cepat dan akurat untuk itu perlu adanya tim gerak cepat yang pada saat ini Alhamdulillah telah sesuai dengan tupoksinya utama mencegah penularan jangan sampai
meluas terutama yang keluar/masuk ke wilayah Kalimantan Selatan pembentukan tim gerak cepat dilatarbelakangi oleh diantaranya pelabuhan dan bandara Secara geografis sebagai wilayah yang rentan akan bencana Apabila terjadi bencana dari luar wilayah terutama adanya Outbreak penyakit menular maka pelabuhan dan bandara sebagai pintu masuk keluar alat transportasi baik darat laut maupun udara bisa juga sebagai pembawa atau mendorong munculnya penyakit menular yang dibawa oleh pelaku perjalanan dan permasalah kesehatan lainnya yang ditimbulkan akibat adanya perlintasan orang melalui Pelabuhan atau bandara.
Selain itu kota Banjarmasin yang merupakan daerah yang terbuka sebagai daerah wisata dan wilayah industri sehingga berpotensi meningkatkan kejadian penyakit termasuk penyakit yang berpotensi kejadian luar biasa KLB bahkan bisa mengarah kepada kedaulatan kesehatan masyarakat dengan adanya pertemuan ini diharapkan kita kembali merefresh ulang apa apa tugas pokok kita peran kita baik itu dari unsur Mitra kita dinas kesehatan dan rumah sakit serta jajaran nya maupun lintas sektor dalam hal ini yang ada di wilayah pelabuhan maupun di bandara tugas dari tim gerak cepat ini diantaranya adalah mengidentifikasi masalah kesehatan yang muncul sebelum pada saat dan sesudah permasalahan kesehatan terjadi kemudian mengidentifikasi faktor resiko yang melatarbelakangi munculnya masalah kesehatan dan menetapkan prioritas dan tindakan intervensi untuk mengurangi risiko dan dampak yang terjadi secara teknis tim gerak cepat diharapkan mampu untuk mengidentifikasi dinamika pengelolaan penyakit memahami terduga kontak, memahami riwayat alamiah penyakit hingga melakukan komunikasi resiko ditingkat komunitas maupun masyarakat.
Sebagai penutup sambutan beliau mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu sehingga dapat bekerja dengan baik dan semoga ini memberikan manfaat bagi kita semua dan kedepannya menjadi lebih solid lagi serta menghimbau bahwasannya kita tidak boleh lalai dan juga tidak boleh abai bahwa penyakit itu masih mengintai disekitar kita.